Friday 4 January 2013

Hambatan Perkembangan Modal Ventura di Indonesia


  • ·     Pembentukan perusahaan modal  ventura di Indonesia adalah untuk melakukan pembiayaan sebanyak-banyaknya kepada UKM, padahal pada dasarnya penyertaan perusahaan modal ventura dilakukan kepada perusahaan individu yang berstatus Perseroan Terbatas (PT)
  • ·         Sumber dana perusahaan modal ventura lebih besar berasal dari pinjaman dari pada modal sendiri. Sifat pinjaman yang mengharuskan adanya pembayaran secara tetap nominalnya setiap periode tidak sesuai dengan sifat penyertaan yang fluktuatif penerimaan nominal dalam tiap periodenya.
  • ·         Sifat pembiayaan modal ventura adalah disamping memenuhi kebutuhan keuangan, juga memenuhi kebutuhan non keuangan yaitu dampingan manajemen. Untuk memenuhi kebutuhan non keuangan ini dibutuhkan keahlian spesifik sesuai dengan jenis usaha penerima modal ventura. Karena di Indonesia pembentukan perusahaan modal venturauntuk UKM sebanyak-banyaknya, maka officer harus memahami jenis usaha UKM yang dibiayai. Padahal UKM yang ditangani cukup beragam jenis usahanya, maka officer akan kesulitan membantu menangani berbagai jenis usaha yang dilakukan oleh UKM.
  • ·         UKM sudah terbiasa dengan kredit. UKM lebih terbiasa melakukan pembayaran tetap tiap periodenya layaknya angsuran kredit. Dengan angsuran tetap tiap periodenya, UKM tidak perlu repot untuk menghitung berapa porsi yang harus dibayarkan tiap periodenya bila dilakukan penyertaan. Ada beberapa UKM yang memang tidak bersedia menerima pembiayaan dengan model penyertaan. Pertimbangannya adalah bahwa UKM tersebut yang membangun usahanya mulai dari awal, oleh karena itu UKM tersebut tidak mau berbagi keuntungan dengan perusahaan modalventura. Lebih baik mengeluarkan angsuran tetap sehingga dapat diperkirakan pengeluaran tiap periodenya dari pada repot-repot menghitung pembagian keuntungan dengan perusahaan modal ventura.
  • ·         Kepemilikan usaha UKM adalah usaha keluarga. Kebanyakan usaha UKM di Indonesia adalah dibangun oleh keluarga, sehingga tidak terjadi pemisahan yang jelas antara harta milik keluarga dan harta milik usaha. Bila dilakukan penyertaan, tentu harus dihitung harta milik usaha untuk menentukan porsi keuntungan antara UKM dan perusahaan modal ventura. Karena dijalankan oleh keluarga maka tidak ada laporan atas kinerja usaha. Dengan demikian perusahaan modal ventura akan sulit menentukan kelayakan usaha UKM yang akan dibiayai.

No comments:

Post a Comment